Termasuk hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), 8-16 Desember 2021, yang melibatkan 2.420 responden dengan responden rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) 2.062 atau 85%.
Elektabilitas perempuan yang sudah berhasil menguasai posisi ketua umum PP Muslimat NU selama 4 (empat) periode itu bahkan masih di bawah Menteri Sosial yang mantan Wali Kota Surabaya dua periode, Tri Rismaharini (1,6%).
Sebelumnya, dalam survei Lembaga Analis dan Konsultan Sosial Politik, Indonesia Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), 1-7 Desember 2021, elektabilitas Khofifah juga masih tenggelam di posisi 12 dengan elektabilitas 2,83% dari simulasi 15 nama.
Khofifah masih jauh di bawah Ridwan Kamil (4,67%) dan Puan Maharani (4,58%). Bahkan di bawah Andika Perkasa (3,92%), La Nyalla Mattalitti (3,83%), dan Muhaimin Iskandar (3,25%).
Bahkan sejak Juli 2021, elektabilitas Khofifah masih berkutat di bawah 3%. Hal itu terpapar dari hasil survei Charta Politika Indonesia periode 12-20 Juli 2021, saat itu posisinya berada di posisi 10 (2,8%).
Berselisih sangat jauh dengan Ganjar Pranowo yang menempati posisi teratas (16,2%). Menyusul di bawahnya Prabowo Subianto (14,3%) dan Anies Baswedan (14,6%). Lalu Ridwan Kamil (5,4%), Sandiaga Uno (4,6%), dan Agus Harimurti Yudhoyono/AHY (3,9%)
Lantas, siapa yang bertengger di puncak dalam survei SMRC periode 8-16 Desember 2021? Prabowo Subianto masih pilihan teratas responden dengan tingkat keterpilihan 19,7%. Namun persentasenya berimbang dengan Ganjar Pranowo (19,2%).
"Pak Prabowo dan Pak Ganjar berimbang. Lalu Anies (Baswedan) jauh di bawahnya (13,4%) dengan selisih kurang lebih 5,8% di bawah Pak Ganjar," terang Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas saat pemaparan survei lembaganya secara online, Selasa (28/12/2021).
"Lalu di bawahnya lagi agak sedikit jauh, di bawah 5% Pak AHY (3,7%). Jauh lagi di bawahnya ada Ridwan Kamil (3,3%) dan Basuki Tjahaja Purnama (3%)," sambungnya.
Menurut Sirojudin sebagaimana dilansir Barometer Jatim, temuan dalam simulasi semi terbuka tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar belum melewati Prabowo, tapi ketua umum DPP Partai Gerindra itu juga belum menunjukkan selisih angka yang signifikan.
Terlebih di kategori tingkat ketahuan dan kesukaan responden, Ganjar tetap teratas dengan disukai 86% responden dari 67% yang tahu.